Rabu, 30 September 2015

morfologi



MORFOLOGI
NAMA : NELFI JUNITA
NPM : 146210342
KELAS : 3 / F
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU                                                                                
SOAL MORFOLOGI
1.              Apakah yang dimaksud dengan bentuk linguistik ( Muslich ) dan satuan gramatik ( Ramlan) ? Beri penjelasan dan contoh!
2.              Berikan defenisi morfem (morpheme) menurut para ahli yang anda baca!
3.              Muslich 2008 dan Chaer 2008 membagi morfem ke dalam beberapa jenis, apa saja jenis morfem yang dimaksud? Beri contoh dan penjelasannya!
4.              Proses pembentukan kata dalam bahasa Indonesia terdiri dari afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Berikan contoh relevan!

JAWABAN
1.      Bentuk linguistik adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk bahasa secara umum.
Satuan gramatik adalah satuan gramatikal yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi, seperti, ber-, sepeda, ke-, luar. Disebut bentuk tunggal.
2.     a) Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya relatif stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil; misalnya {ter-}, {di-}, {pensil} dan sebagainya (Kridalaksana).
b) Morfem ialah satuan gramatik yang paling kecil yang tidak mempunyai satuan lain selain unsurnya (Ramlan).
3.     a) Morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang tanpa keterkaitannya dengan morfem lain dapat langsung digunakan dalam penuturan. Misalnya, morfem pulang, merah, pergi, makan, minum, jatuh, lihat, dan sebagainya. Morfem terikat adalah adalah morfem yang terlebih dahulu bergabung dengan morfem lain untuk dapat digunakan dalam penuturan. Misalnya, ter, ber, me, dan sebagainya.
b) Morfem utuh dan morfem terbagi. Morfem utuh adalah satu kesatuan yang utuh. Semua morfem dasar, baik bebas maupun terikat, serta prefiks, infiks, sufiks termasuk morfem utuh. Misalnya, jenis, ber, pasti, dan sebagainya. Morfem terbagi adalah morfem yang fisiknya terbagi atau disisipi morfem lain. Misalnya, pe-an, ke-an, per-an, dan sebagainya.
c) Morfem dasar dan morfem afiks. Morfem dasar adalah morfem yang dapat menjadi dasar dalam suatu proses morfologi. Misalnya, beli, jual, kampung, motor, dan sebagainya. Morfem afiks adalah morfem yang tidak dapat menjadi dasar, melainkan hanya sebagai pembentuk. Misalnya, me, -kan, pe-an, dan sebagainya.
d) Morfem segmental dan morfem suprasegmental. Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental, yakni morfem yang berupa bunyi yang dapat disegmentasikan. Misalnya, ter-, sikat, dan –lah. Morfem suprasegmental adalah morfem yang terbentuk dari nada, tekanan, durasi, intonasi. Dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan, tetapi dalam bahsa China, Thai, dan Burma dapat kita dapati.
e) Morfem wujud (nyata) dan morfem tanwujud (tidak nyata). Morfem wujud adalah morfem yang secara nyata ada. Dan morfem tanwujud adalah morfem yang kehadirannya tidak nyata. Morfem ini tidak ada dalam bahasa Indonesia tetapi ada dalam bahasa Inggris.
f) Morfem bermakna leksikal dan morfem tidak bermakna leksikal. Morfem bermakna leksikal adalah morfem yang secara inheren yang telah memiliki makna. Semua morfem dasar. Misalnya, jual, beli, makan, pulang, pergi, dan sebagainya. Morfem tidak bermakna leksikal adalah morfem yang secara tidak langsung tidak dapat digunakan dalam penuturan. Misalnya, morfem afiks: ter-, ber-, ke-, dan sebagainya.
4.      a) Afiksasi :
               
*    Berbaju,
*    Menemukan,
*    Ditemukan,
*    Jawaban, dan sebagainya.
b) Reduplikasi :
*    Berbulan-bulan,
*    Satu-satu,
*    Seseorang,
*    Compang-camping,
*    Sayur-mayur, dan sebagainya.
c) Komposisi :
*    Sapu tangan
*    Rumah sakit