MORFOLOGI
NAMA : NELFI JUNITA
NPM : 146210342
KELAS : 3 / F
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
SOAL MORFOLOGI
1.
Apakah
yang dimaksud dengan bentuk linguistik ( Muslich ) dan satuan gramatik (
Ramlan) ? Beri penjelasan dan contoh!
2.
Berikan
defenisi morfem (morpheme) menurut para ahli yang anda baca!
3.
Muslich
2008 dan Chaer 2008 membagi morfem ke dalam beberapa jenis, apa saja jenis
morfem yang dimaksud? Beri contoh dan penjelasannya!
4.
Proses
pembentukan kata dalam bahasa Indonesia terdiri dari afiksasi, reduplikasi, dan
komposisi. Berikan contoh relevan!
JAWABAN
1.
Bentuk
linguistik adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk bahasa secara umum.
Satuan gramatik adalah satuan gramatikal yang tidak terdiri dari
satuan yang lebih kecil lagi, seperti, ber-, sepeda, ke-, luar. Disebut bentuk
tunggal.
2.
a) Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya relatif stabil
dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil; misalnya
{ter-}, {di-}, {pensil} dan sebagainya (Kridalaksana).
b) Morfem ialah satuan gramatik yang paling kecil yang tidak
mempunyai satuan lain selain unsurnya (Ramlan).
3.
a) Morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang
tanpa keterkaitannya dengan morfem lain dapat langsung digunakan dalam
penuturan. Misalnya, morfem pulang, merah, pergi, makan, minum, jatuh,
lihat, dan sebagainya. Morfem terikat adalah adalah morfem yang terlebih dahulu
bergabung dengan morfem lain untuk dapat digunakan dalam penuturan. Misalnya,
ter, ber, me, dan sebagainya.
b) Morfem utuh dan
morfem terbagi. Morfem utuh adalah satu kesatuan yang utuh. Semua morfem dasar,
baik bebas maupun terikat, serta prefiks, infiks, sufiks termasuk morfem utuh. Misalnya,
jenis, ber, pasti, dan sebagainya. Morfem terbagi adalah morfem yang fisiknya
terbagi atau disisipi morfem lain. Misalnya, pe-an, ke-an, per-an, dan
sebagainya.
c) Morfem dasar
dan morfem afiks. Morfem dasar adalah morfem yang dapat menjadi dasar dalam
suatu proses morfologi. Misalnya, beli, jual, kampung, motor, dan
sebagainya. Morfem afiks adalah morfem yang tidak dapat menjadi dasar,
melainkan hanya sebagai pembentuk. Misalnya, me, -kan, pe-an, dan
sebagainya.
d) Morfem
segmental dan morfem suprasegmental. Morfem segmental adalah morfem yang
dibentuk oleh fonem-fonem segmental, yakni morfem yang berupa bunyi yang dapat
disegmentasikan. Misalnya, ter-, sikat, dan –lah. Morfem suprasegmental
adalah morfem yang terbentuk dari nada, tekanan, durasi, intonasi. Dalam bahasa
Indonesia tidak ditemukan, tetapi dalam bahsa China, Thai, dan Burma dapat kita
dapati.
e) Morfem wujud
(nyata) dan morfem tanwujud (tidak nyata). Morfem wujud adalah morfem yang
secara nyata ada. Dan morfem tanwujud adalah morfem yang kehadirannya tidak
nyata. Morfem ini tidak ada dalam bahasa Indonesia tetapi ada dalam bahasa
Inggris.
f) Morfem bermakna
leksikal dan morfem tidak bermakna leksikal. Morfem bermakna leksikal adalah
morfem yang secara inheren yang telah memiliki makna. Semua morfem dasar.
Misalnya, jual, beli, makan, pulang, pergi, dan sebagainya. Morfem tidak
bermakna leksikal adalah morfem yang secara tidak langsung tidak dapat
digunakan dalam penuturan. Misalnya, morfem afiks: ter-, ber-, ke-, dan
sebagainya.
4.
a) Afiksasi :
b) Reduplikasi :
c) Komposisi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar